Bengkulu, http://tintarafflesia.com 10 April 2025 – Kekecewaan mendalam melanda pemerintah daerah Bengkulu terkait lambannya kinerja Pelindo dalam menyelesaikan proyek di Pelabuhan Pulau Bai. Dalam kunjungan inspeksi yang dilakukan oleh Teuku Zulkarnain, kekecewaan ini disampaikan secara langsung, menyoroti pekerjaan yang belum kunjung rampung dan dampaknya terhadap operasional pelabuhan.
“Pekerjaan ini sudah terlalu lama tertunda. Kami tidak bisa terus menunggu tanpa ada kejelasan dari pihak Pelindo. Ini adalah masalah serius yang harus segera diselesaikan,” tegas Teuku Zulkarnain, mengekspresikan frustrasinya terhadap ketidakseriusan Pelindo.
Lebih lanjut, Teuku Zulkarnain mengungkapkan bahwa Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, akan segera melakukan kunjungan ke Pelindo Pusat untuk berkoordinasi lebih lanjut mengenai masalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Bai. Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian masalah yang telah mengganggu aktivitas pelabuhan.
Baca Juga : Pelindo Dinilai Tidak Becus Urus Pengerukan, Teuku Zulkarnain Marah
Dalam rapat kedua yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, Gubernur Helmi Hasan menunjukkan kemarahan yang mendalam akibat ketidakseriusan yang ditunjukkan oleh pihak Pelindo.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika Pelindo tidak mampu melaksanakan tugasnya, kami akan mengambil langkah tegas,” ungkap Helmi Hasan dengan nada berapi-api.
Sebagai langkah antisipasi, Helmi Hasan juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil alih pengelolaan pelabuhan jika Pelindo tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami siap untuk mengelola pelabuhan sendiri jika Pelindo angkat kaki dari Bengkulu. Kami tidak akan membiarkan perekonomian daerah terhambat lebih lama lagi,” tambahnya.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pelaku usaha, yang sangat bergantung pada kelancaran operasional pelabuhan. Masyarakat Bengkulu menantikan tindakan nyata dari pemerintah dan Pelindo untuk memastikan bahwa Pelabuhan Pulau Bai dapat beroperasi secara optimal demi kemajuan ekonomi daerah. Jika tidak, ancaman terhadap perekonomian lokal akan semakin nyata, dan masyarakat tidak akan tinggal diam menunggu perubahan. (Aang)