BencoolenTimes.com – Berbagai potensi di Provinsi Bengkulu terus menarik perhatian para investor, termasuk investor asing dari berbagai negara. Potensi tersebut, mulai dari energi terbarukan, pariwisata hingga potensi sektor lainnya yang ada di Provinsi Bengkulu.
Untuk memaksimal potensi-potensi tersebut, berbagai upaya promosi dan pengembangan terus dilakukan. Sehingga bisa menghadirkan prospek pengembangan ekonomi yang luas dan berkelanjutan.
Terbaru, Pemprov Bengkulu menerima kunjungan investor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Italia dan Singapura di Kantor Gubernur Bengkulu. Kunjungan tersebut dalam rangka memperkenalkan beragam peluang investasi kepada para investor asing yang tergabung dalam Global Green Belt Economic Cooperation (GGBEC), aliansi bisnis yang terdiri dari 60 negara.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, yang mewakili Gubernur Bengkulu, didampingi Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Serta sejumlah kepala dinas lainnya, untuk memaparkan potensi investasi di Bengkulu.
‘’Fokus utamanya dari kunjungan tersebut yaitu soal potensi Pulau Enggano yang dikenal akan keindahan alamnya, seperti hutan mangrove, keberagaman burung eksotis, serta potensi wisata bahari. Pulau ini telah didukung oleh akses yang memadai melalui bandara dan pelabuhan laut, serta infrastruktur penting lainnya, seperti pasokan listrik, telekomunikasi dan air bersih yang telah berfungsi dengan baik,’’ kata Isnan Fajri.
Selain sektor pariwisata, sambung Isnan, Bengkulu juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk tambang batu bara, emas, dan mangan. Potensi energi dari panas bumi dan tenaga air turut menjadi daya tarik yang signifikan bagi para investor.
Dalam pertemuan ini, lanjut Isnan, proyek pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Bengkulu dan Lubuk Linggau juga dipaparkan sebagai bagian dari rencana pengembangan infrastruktur yang akan mendukung sektor logistik dan pertambangan di wilayah tersebut.
‘’Provinsi Bengkulu juga dikenal sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di Sumatera, dengan potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit, karet, serta perikanan, termasuk tambak udang Vannamei,’’ lanjut Isnan.
Para investor yang hadir menyatakan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama lebih lanjut. Mereka juga merencanakan undangan bagi perwakilan dari Bengkulu untuk berkunjung ke Italia dan Tiongkok guna membahas peluang kerja sama ini secara lebih rinci, serta mengeksplorasi penerapan teknologi yang dapat mendukung pengembangan di Bengkulu.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat hubungan antara Provinsi Bengkulu dan komunitas investor asing, dengan harapan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Bengkulu.(JUL)